hewan hewan juga NARSIS lochh... ^__^
>> Kondektur
: Pengecek karcis penumpang, biasanya pengecekan dilakukan dengan
memberikan coretan pada karcis KA, dan pelubangan karcis dengan
menggunakan catut kertas. Dulu, Kondektur sering menagih denda bagi
penumpang yang tidak membeli tiket, namun setelah ada perbaikan sistem
tiket, hampir sudah tidak pernah lagi ada penumpang tanpa tiket,
kalaupun ada akan langsung diturunkan di stasiun terdekat. >> Polisi KA : Membantu kondektur dalam pengecekan karcis, dan biasanya berperan banyak dalam proses menurunkan penumpang tanpa karcis. >> Penjual Resmi KA : Biasanya cuma ada 3 jenis, yaitu penjual makanan (biasanya rames), penjual minuman (seperti es teh atau kopi hangat), dan jasa sewa bantal (kalo tidak salah sekitar 2000 rupiah). |
>> Penjual Minuman Hangat
: Pedagang ini menggunakan keranjang dorong dalam menjajakan
dagangannya. Mereka biasanya menjual minuman seduh, seperti kopi, atau
jahe, dan dilengkapi dengan mie instant seduh (seperti P*P mie). Harga
kopi sekitar Rp 2000, dan harga Popmie sekitar Rp 6000. >> Penjual Rokok dan Tissue : Pedagang ini menggunakan kotak gendong, layaknya pedagang asongan di tempat lain, dengan komoditi utama yaitu rokok eceran (mungkin antara Rp 500-1500an), Tissue ( sekitar Rp 1500), dan kadang kratingdaeng (TS belum pernah mencoba membelinya, karena pasti akan sangat mahal) |
>> Penjual Makanan Berat
: Mereka menjual nasi dan ayam goreng (dengan harga Rp 5000), nasi
pecel (dengan harga Rp3000-Rp4000), dan kadang menjual nasi tempe
mendoan (dengan harga mendoan 3 buah Rp 2000, berukuran kecil). Mereka
membawa makanan itu dengan menggunakan baskom yang diletakkan di atas
kepala mereka. >> Penjual Kipas : Selain Kipas bambu dan kipas plastik, mereka biasanya juga menjual tissue. Yang menjadi catatan penting bagi TS adalah kipas plastik yang selalu menarik perhatian anak-anak, kenapa? karena ada peluit, di ujung pegangannya, jadilah kalo satu gerbong ada 5 anak yang membeli kipas peluit itu, maka bersiaplah menerima siksaan lengkingan suara peluit tak beraturan. >> Penjual Cemilan : Makanan yang dijual adalah kacang bawang, kacang asin, kacang rebus, dan/ atau tahu sumedang. TS hobi sekali membeli tahu sumedang, meski sering kecewa dengan kualitas cabe rawit yang sepertinya masih terlalu muda untuk dikunyah. |
>> Penjual Buah
: Ini termasuk penjual yang aneh. Bukan dari barang yang dijual,
karena buah yang mereka jual masih wajar-wajar saja, seperti jeruk,
salak, atau sawo, tapi yang bikin mereka aneh adalah tidak konsistennya
harga yang mereka tawarkan. Di awal mereka jual, mereka akan
mengatakan Rp5000 mendapatkan sepuluh, maka di jam berikutnya mereka
akan mengatakan Rp 5000 mendapatkan dua puluh, begitu seterusnya,
sampai kadang saya pernah melihat ada penjual buah yang menawarkan
seperempat karung sisa buah dagangannya dengan harga Rp10.000, wow!! >> Penjual Aksesori : Contoh barangnya adalah sandal, boneka, mainan anak, peralatan dapur, sampai ke stiker panci bocor. Mereka terlebih dulu meletakkan barang-barang dagangan mereka di depan penumpang, dan membiarkan penumpang melihat-lihat. Ketika mereka kembali mengambilnya, proses jual beli berlangsung. Kadang ada saja penjual yang apes, barang yang mereka tunjukkan ke konsumen, tidak kembali dengan sempurna, atau malah tidak kembali sama sekali, tanpa dibeli. >> Penjual Pulsa : Tidak ada bedanya dengan penumpang, hanya membawa handphone dan berteriak “pulsaa…pulsaaa…”, dan harganya dipastikan lebih mahal dari harga normal. |
>> Pengemis :
Pengemis adalah, ya, agan tahu sendiri lah, orang yang mengiba kepada
kita untuk menyisihkan sedikit recehnya. Kadang ada pengemis yang butuh
uluran tangan, dikarenakan dikarenakan mereka cacat, tapi tak jarang
pula pengemis yang masih sehat bugar, dan hanya berakting. >> Tukang Sapu : Adalah orang yang memeberi jasa kebersihan, dengan imbalan uang receh. Bermodalkan sebatang sapu, mereka menyapu setiap sudut gerbong, sambil meminta receh dengan menodongkan bungkusan plastik bekas permen. Mereka akan menerima berapapun pemberian anda, walaupun kadang aja juga yang suka menggerutu. >> Tukang Semprot : Salah satu profesi jasa yang bikin saya garuk-garuk kepala. Cara mereka beroperasi adalah dengan tiba-tiba menyemprotkan pewangi ruangan diantara tempat duduk penumpang, untuk kemudian meminta uang jasa “wewanginya”. Saya tahu, kadang kereta ekonomi berbau tidak sedap, tetapi kehadiran tukang semprot ini malah membuat bau di dalam gerbong makin tak karuan, ada bau keringat, bau makanan, ompol, kadang juga bau pesing kamar mandi..lengkaplah sudah ditambah bau parfum yang menyengat. |
>> Pengamen
: Siapa yang tidak pernah ketemu pengamen di kendaraan umum yang
merakyat seperti ini? Pengamen sudah sangat lumrah di angkutan umum,
dan kelakuannya pun macam-macam. Ada yang benar-benar sopan, ada yang
benar-benar minta di lempar pake sandal. Yang paling menyebalkan adalah
pengamen yang berani membangunkan penumpang yang jelas-jelas sudah
tidur. Dulu TS sendiri pernah bersitegang dengan pengamen gara-gara TS
bawa gitar juga, [mungkin dikira pengamen], si pengamen itu mencoba
mengambil tempat TS, yang sudah jelas itu nomor duduk TS. >> Pengamen ++ : Adalah tipe pengamen yang paling tidak ingin TS temui, pengalaman pertama TS bertemu pengamen trans gender ini adalah penggerepean yang sungguh memilukan, dan setelah itu TS jadi ketakutan sama yang namanya pengamen ini, meskipun TS terlihat untuk tetap cool. Cara menyanyi mereka sangat kemayu, dan yang paling “khas” adalah penampahan kata-kata nyentil tertentu di setiap lagu…misalkan kalo mereka menyanyikan “Alamat Palsu” Ayu Ting-Ting... “Kesana kemari mencari alamat…wer ewer ewer…” Nah tiga kata terakhir itulah yang TS bilang cukup khas buat pengamen tipe mereka… |